Pandangan Politik Milenial: Antara Apatis dan Aktivisme
Sabtu, 20 Mei 2023
Tulis Komentar
Penulis : Marwan Hamid
Jurnalis Pekalongan Media
Jurnalis Pekalongan Media
Pekalongan Media, Opini - Generasi milenial, yang terdiri dari mereka yang lahir antara tahun 1981 dan 1996, telah menjadi kekuatan yang signifikan dalam dunia politik saat ini. Dalam beberapa tahun terakhir, pandangan politik mereka telah menarik perhatian publik. Dari ketertarikan pada isu-isu sosial dan lingkungan hingga keterlibatan melalui media sosial, milenial telah mencoba mempengaruhi politik dengan cara yang unik dan menghadirkan tantangan baru.
Ketidakpuasan terhadap Politik Konvensional
Salah satu ciri khas pandangan politik milenial adalah ketidakpuasan mereka terhadap politik konvensional. Banyak dari mereka merasa tidak terwakili oleh politisi yang ada dan melihat sistem politik sebagai korup dan tidak responsif. Ini telah memunculkan rasa apatis dan keengganan untuk terlibat dalam politik formal.
Prioritas pada Isu-isu Sosial dan Lingkungan
Milenial sering kali memiliki perhatian yang tinggi terhadap isu-isu sosial dan lingkungan. Mereka terlibat dalam gerakan sosial yang berkaitan dengan kesetaraan gender, hak LGBT, perubahan iklim, dan keberlanjutan lingkungan. Isu-isu ini menjadi fokus utama dalam pandangan politik mereka dan mereka berusaha untuk memperjuangkan keadilan sosial dan keberlanjutan melalui partisipasi politik dan aksi sosial.
Peran Media Sosial dalam Politik Milenial
Media sosial memainkan peran penting dalam politik milenial. Mereka menggunakan platform seperti Twitter, Instagram, dan Facebook untuk menyebarkan informasi politik, menyuarakan pendapat, dan mengorganisir gerakan politik. Media sosial memberikan mereka kemampuan untuk terhubung langsung dengan pemimpin politik dan mengadakan diskusi politik dengan sesama milenial. Ini telah memberikan suara baru kepada generasi muda dan mempengaruhi cara politik dilakukan.
Tantangan Apatis dan Aktivisme
Meskipun terdapat pandangan bahwa milenial cenderung apatis terhadap politik, tidak dapat diabaikan bahwa ada banyak milenial yang aktif terlibat dalam politik dan gerakan sosial. Mereka terlibat dalam pemilihan umum, menjadi anggota partai politik, dan bahkan mencalonkan diri untuk jabatan publik. Namun, ada juga yang memilih untuk terlibat dalam aktivisme di luar politik formal, menggunakan aksi protes dan kampanye sosial untuk mempengaruhi perubahan.
Kesimpulan
Pandangan politik di mata milenial mencerminkan keragaman dan keunikan mereka sebagai generasi yang tumbuh dalam era digital. Meskipun ada ketidakpuasan terhadap politik konvensional, milenial juga menunjukkan ketertarikan yang tinggi terhadap isu-isu sosial dan lingkungan. Mereka menggunakan media sosial sebagai alat politik
Belum ada Komentar
Posting Komentar